Jumat, 25 September 2009

Kegiatan


SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH
Mushallalla "ATTIFLAH" adalah sala satu sarana pendukung yang ada di SDSN.Srengseng Sawah 11 Pagi, dimana mushalla Attiflah ini setiap harinya dipergunakan untuk melakukan shalat zuhur berjamaah para siswa dan guru serta karyawan sekolah, pada waktu shalat berjamaah para siswa, guru dan karyawan selalu mendapatkan siraman rohani dari para Guru Pendidikan Agama Islam secara bergantian yaitu dengan cara memberikan "KULTUM " atau kuliah tujuh menit , selain para Guru Pendidikan Agama Islam Kultum juga dibantu oleh para Guru Mata Pelajaran Umum yang memang mempunyai pengetahuan agama yang cukup baik.
Kultum ini dirasa sangat penting untuk membina Akhlakul karimah para siswa siswi yang dijadikan sebagai pondasi yang kuat dalam rangka mereka menghadapi kehidupan sehari - hari, melalui kultum inilah para guru dapat memberikan nasehat - nasehat yang sangat berguna bagi para siswa untuk menjalani kehidupan ini.

Karena dengan memiliki pondasi pengetahuan agama yang kuat mereka akan dapat mewujudkan apa yang telah tertera dalam tujuan pendidikan yaitu menjadikan manusia Indonesia yang beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Yang memiliki Keperibadian dan berakhlakul karimah,sehingga akan lahirlah generasi muda yang cakap dan tangguh serta berakhlak mulia.

" PUNGSI MUSHALLA ATTIFLAH SELAIN SHALAT BERJAMAAH "
-
* Selain digunakan untuk shalat zuhur berjamaah mushalla ini juga sering digunakan untuk pembelajaran ekstrakurikuler diantaranya belajar membaca Al-quran secara tartil ( qiraatil qur-an),ekstra kurikuler pidato, dan tahfiz Al-quran ( hafalan Al-quran surat pendek ),pada setiap bulan ramadhan mushalla ini juga digunakan untuk shalat tarawih warga masyarakat sekitar yang dipimpin oleh Guru Pendidikan Agama Islam " Ustaz Supriyanto S.PdI "
*Pada dasarnya Mushalla "ATTIFLAH " ini sangat bermanfaat bukan saja bagi warga sekolah tetapi juga bagi masyarakat yang bertempat tinggal di lingkungan sekolah.
* Pembelajaran membaca Al-quran secara tartil bukan hanya dilakukan oleh para siswa, para guru dan bagi warga sekitar yang ingin belajarpun boleh mengikuti pada waktu malam hari yaitu pada hari sabtu malam yang dimpin oleh " Ustaz Firdaus " jadi mushalla ini terbuka siang malam bagi siapa saja yang mau memanfaatkannya.


READ MORE - Kegiatan


Mendidik Sesuai Kecerdasan Anak
Sharing


S
esungguhnya setiap anak dilahirkan cerdas. Inilah paradigma baru pendidikan yang sedang berkembang di dunia. Kenyataan ini memang berlawanan dengan persepsi yang diyakini selama ini bahwa anak cerdas berjumlah terbatas, seakan-akan mereka menempati strata tertentu. Adanya penemuan terbaru ini memang diharapkan akan mengubah pendekatan pendidikan yang selama ini terlanjur mapan.

Menurut Dr Thomas Amstrong, pakar pendidikan dari Amerika setiap anak dilahirkan dengan membawa potensi yang memungkinkan mereka untuk menjadi cerdas. Sifat yang menjadi bawaan itu antara lain : keingintahuan, daya eksplorasi terhadap lingkungan, spontanitas, vitalitas, dan fleksibilitas. Dipandang dari sudut ini maka tugas setiap orang tua dan guru hanyalah mempertahankan sifat-sifat yang mendasari kecerdasan ini agar bertahan sampai anak-anak itu tumbuh dewasa. Mengapa demikian? Karena ternyata diketahui kualitas kecerdasan ini bisa rusak karena adanya sebab tertentu.

Ironisnya pengaruh kuat yang merusak potensi kecerdasan itu ternyata datang dari lingkungan terdekat mereka : rumah dan sekolah!



Situasi rumah yang menimbulkan depresi dan keterasingan berperan memupus bakat alamiah ini. Tekanan juga bisa datang dari orang tua yang karena sebab tertentu malah menghambat kreatifitas, keingintahuan, kegembiraan dalam bermain anak-anak. Ambisi orang tua agar anak-anak mereka meraih prestasi tertentu mendorong anak-anak ini untuk tumbuh terlampau cepat melampaui usia mental mereka dan pada saat bersamaan menghilangkan kegembiraan masa kecil mereka.

Padahal para ahli mengingatkan bahwa anak belajar dari permainan mereka. Bagi anak-anak bermain bukan aktifitas remeh melainkan aktifitas yang serius terutama bagi perkembangan mereka.

Sayangnya yang terlihat di masyarakat kita justru kenyataan sebaliknya. Di usia sangat dini mereka harus kehilangan kegembiraan masa kecil mereka. Anak-anak kerap menanggung beban keinginan orang tua mereka sendiri dengan terpaksa mengikuti berbagai macam kursus: mulai kursus bahasa asing, sempoa, piano dan sebagainya. Sebenarnya mengikuti berbagai kursus itu tidak menjadi masalah asal keinginan itu datang dan atas kemauan anak itu sendiri. Prinsipnya anak-anak itu tidak kehilangan kegembiraan dalam menjalaninya dan tidak kehilangan masa bermain mereka.

Sementara itu di sekolah, perusakan potensi kecerdasan alami itu terjadi lewat kurikulum yang terlampau kaku, tidak fleksibel atau malah membebani. Situasi sekolah yang tidak menyenangkan, guru yang mengajar dengan cara yang membosankan juga ikut andil menyumbang terkuburnya potensi alami tersebut.

Bertolak dari kenyataan itulah perlu dikembangkan pendekatan pendidikan yang menjadi alternatif bagi sekolah pada umumnya. Sekolah alternatif ini haruslah dirancang atas pendekatan bahwa setiap anak itu mempunyai kecerdasannya sendiri. Lingkungan sekolah dirancang agar anak-anak tumbuh dengan kreatifitas mereka sendiri, tidak kehilangan kegembiraan masa kecil mereka, dan membuka ruang yang lebar untuk mengeksplorasi lingkungannya. Kecerdasan alami anak dirangsang lewat kegiatan sederhana seperti bercerita, permainan, kunjungan ke tempat tertentu, dan mengajukan pertanyaan kritis.

Sekolah tersebut haruslah juga menghilangkan sistem ranking. Juga tidak ada tes psikologi untuk mengukur kecerdasan seorang anak. Tes psikologi untuk mengukur IQ yang kita kenal sekarang ini jauh dari memadai untuk mengukur kemampuan otak manusia. Sistem rangking malah menciptakan pelabelan di sekolah. Ada anak pintar dan ada anak bodoh. Pendekatan pendidikan terbaru dikembangkan atas keyakinan bahwa setiap anak mempunyai kecerdasannya sendiri dengan cara yang benar-benar berbeda dengan anak lain. Karena itu dalam sistem ini upaya membanding-bandingkan antara anak satu dengan anak lainnya dihindari.

Sebagai konsekuensinya kegiatan belajar mengajar menggunakan pendekatan Multiple Intelligences yang dikembangkan oleh pakar neurosains Dr Howard Gardner. Menurut teori ini manusia mempunyai delapan macam kecerdasan sementara sistem pendidikan pada umumnya hanya mengembangkan dua kecerdasan. Kecerdasan itu adalah: kecerdasan linguistik, matematis-logis, viso-spasial, musik, kinestetik, interpersonal, intrapersonal, dan naturalis. Anak didik dipetakan menurut kedelapan kecerdasan ini dan mendidik mereka dengan cara berbeda sesuai dengan tipe kecerdasan yang dimiliki masing-masing anak. Karena itu metode pengajaran yang diterapkan bisa sangat khas. Dalam mengajarkan matematika misalnya, maka cara mengajar untuk anak dengan tipe kecerdasan linguistik berbeda dengan anak bertipe kecerdasan matematis-logis dan berbeda pula untuk anak dengan tipe kecerdasan viso-spasial. Pada umumnya para pengajar akan berkeberatan jika murid-murid mereka bergerak selama pelajaran berlangsung, di sisi lain anak dengan tipe kecerdasan kinestetik -yang selalu bergerak- akan tersiksa jika mereka harus duduk diam selama pelajaran berlangsung, padahal anak dengan tipe ini akan sangat cepat menyerap pelajaran justru dengan membiarkannya bergerak. Pola inilah yang dikenal dengan mendidik sesuai kecerdasan anak.

Para pendidik di sekolah seperti ini mempunyai keyakinan bahwa tiap anak mempunyai kecepatan dan waktu tersendiri dalam mempelajari atau menguasai sesuatu. Jadi tidak perlu memaksa anak yang belum bisa membaca untuk bisa membaca misalnya. Sebab jika tiba saatnya anak ini akan mampu membaca dengan sendirinya bahkan kemampuannya bisa melampaui anak yang mampu membaca di usia yang lebih dini. Sangat penting untuk disadari adalah menciptakan kondisi yang mampu membuka gerbang kecintaan anak-anak akan pembelajaran. Dengan cara itu diharapkan kita akan mewariskan generasi pembelajar yang mampu untuk belajar dan mengembangkan diri mereka sendiri sepanjang hidup mereka. Dan hal itu bisa dicapai dengan cara menghindarkan setiap kondisi yang membuat mereka justru berhenti atau bahkan membenci proses pembelajaran itu sendiri.
(###)

*) Yudi Arianto, resminya sih, insinyur kerja di pabrik Tapi malah kepincut dengan dunia pendidikan

READ MORE -

Tips Mengembalikan file yang hilang

Jika anda pernah kehilangan file/data dari computer atau Flashdisc anda yang diakibatkan karena terhapus atau virus, anda tidak perlu bingung.

Tips: Mempercepat Internet Connection Sampai 100%

Jika anda mengalami masalah dengan koneksi internet anda yang ada sekarang, anda tidak perlu bingung atau kesal.

Trik Memasang Back to Top

rik ini dinamakan: "Back to Top", karena fungsinya adalah membawa anda menuju bagian paling atas blog anda, dengan sekali "click".

Trik Memasang Wallpaper Pada Flash Disc & Folder

Hari gini punya flash Disc ga pake wallpaper? Hallow, kemana aja? Terus begitu buka folder di computer, eh, background nya masih putih polos...

Tips Hosting File Javascript Sendiri

Jika anda seorang blogger yang akrab dengan HTML/Javascript editing, anda wajib memiliki account untuk hosting Javacript anda sendiri.
SDN SRENGSENG SAWAH 11 © 2008. Design by :vio Templates Sponsored by: gold bola